Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten bengkel pesawat PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) atau GMF AeroAsia mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$20,27 juta (Rp322,86 miliar) sepanjang tahun 2023. Jumlah itu terbang 467,68% secara tahunan (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar US$3,57 juta.

Peningkatan kinerja bottom line itu tidak terlepas dari kinerja top line yang juga meningkat. Mengutip laporan keuangannya GMFI mencatatkan pendapatan sebesar US$373,20 juta (Rp5,94 triliun) sepanjang tahun 2023, naik 56,34% yoy dari setahun sebelumnya sebesar US$238,70 juta.

Bila dirinci, raupan pendapatan itu berasal darai reparasi dan overhaul sebesar US$288,31 juta pada akhir tahun lalu, naik 64,93% yoy. Dari pendapatan perawatan tercatat sebesar US$65,27 juta, naik 47,82% yoy. Sementara itu, pendapatan operasi lainnya turun tipis 0,76 yoy menjadi US$19,62 juta.

Seiring dengan peningkatan tersebut, sejumlah beban usaha juga tercatat membengkak pada tahun 2023. Seperti beban pegawai yang tercatat sebesar US$101,48 juga dari sebelumnya US$95,23 juta, beban material menjadi US$97,79 juta dari sebelumnya US$58,06 juta, beban subkontrak naik jadi US$105,61 juta dari US$46,57 juta.

Total beban usaha tahun 2023 pun tercatat menjadi US$27,70 juta (Rp441,08 miliar), membengkak 11,39% yoy dari sebelumnya US$24,86 juta.

Sementara itu, jumlah liabilitas anak usaha Garuda Indonesia (GIAA) ini tercatat naik menjadi US$761,18 juta pada akhir tahun lalu. Sedangkan jumlah ekuitas yang minus US$331,02 juta pada tahun 2022, telah menyusut menjadi minus US$311,16 juta.

Jumlah aset pun bertambah menjadi US$450,02 pada tahun 2023, dari setahun sebelumnya US$390,65 juta.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Rapor 4 Emiten Konglomerasi, Mana yang Valuasinya Layak Beli?


(fsd/fsd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *