Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia diproyeksi masih akan menahan level suku bunga acuan di 6% pada RDG BI April 2024 meski posisi nilai tukar Rupiah masih dalam tekanan.

Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, Steven Satya Yudha menilai kebijakan BI Rate akan memberikan dampak terhadap pasar obligasi dimana yield SBN 10 tahun sudah berada 7%. Meski penyesuaian suku bunga akan mengerek yield SBN namun tidak akan besar mengingat pemerintah sangat mengendalikan sisi supply SBN.

Menghadapi skenario adanya potensi kenaikan suku bunga BI, Ashmore AM masih optimistis bahwa efeknya masih cukup terukur.

Sementara Head of Macroeconomics & Financial Research BSI, Kahfi Riza menilai potensi pelemahan Rupiah cukup terbuka dalam jangka pendek direntang Rp16.300-an per Dolar AS dan diharapkan H2-2024 penguatan Rupiah bisa kembali terjadi.

Seperti apa arah pergerakan Rupiah? bagaimana dampak gejolak global ke IHSG hingga pasar obligasi? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), Steven Satya Yudha dan Head of Macroeconomics & Financial Research PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), Kahfi Riza dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Rabu, 24/04/2024)

Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *