Jakarta, CNBC Indonesia – PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) memaparkan terkait analisa yang mempengaruhi pergerakan harga saham perseroan.

Perusahaan mengaku faktor yang mempengaruhi harga saham di antaranya, Stock Split dengan rasio 1:2 pada bulan Januari 2024 yang membuat jumlah lembar saham Perseroan yang beredar lebih banyak.

Kemudian, meningkatnya angka kedatangan turis mancanegara dan juga meningkatnya aktivitas traveling dari dan ke-indonesia sepanjang tahun 2023 dibandingkan tahun 2020-2022.

Selain itu, angka kedatangan pada Bali International Airport mengalami kenaikan Februari 2024 YTD sebesar 32% dibandingkan tahun 2023.

Serta, laporan Laba-Rugi secara kuartalan sejak Q1 sampai Q3 2023 yang terus mencatatkan perbaikan kinerja dibandingkan tahun-tahun sebelumnya selama pandemi Covid-19.

Manajemen menegaskan, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek Perusahaan atau Keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 31/POJK.04/2015 dan Peraturan Nomor I-E: Kewajiban Penyampaian Informasi ketentuan butir poin III.2.1 dan IV.2.1 Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia Kep-00066/BEI/09-2022.

Seperti diketahui, PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) mengalami peningkatan harga kumulatif yang signifikan sehingga BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) pada perdagangan tanggal 25 Maret 2024.

Penghentian sementara perdagangan Saham PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Harga Saham Terbang 85%, Bursa Pantau Ketat Saham GZCO


(fsd/fsd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *